Rabu, 26 November 2008

KEROKAN

Buat kita yang berdiam di Pulau Jawa (Java) cara kerik (korok badan), bilamana badan merasa kurang enak, sudah menjadi kebiasaan umum.
Mulai dari kapan orang mengerti ilmu ini? buat menyebut tahun kapan cara meringankan penyakit ini dipraktekkan di Jawa, memang susah, akan tetapi hal ini sudah dikenal sedari beberapa abad sebelum ada penjajahan Belanda dan ilmu ini dikembangkan oleh bangsa Hindu dan Indocina yang merantau ke Pulau Jawa Tengah, dimana sampai sekarang masih ada petilasannya yang termashur, yaitu Candi Borobudur. Sudah luas ilmu ini. "BABAT RAYA BUDDHA DURJA"
Tulisan dari Dr. nat B.M Chee warna negara Indonesia keturunan Tionghoa yang diumumkan dalam International Convention terbesar pada tanggal 23 - 29 Juni 1950 di Jackson Hole. Wyoming USA. Secara singkat tulisan tulisan dari Dr. nat B.M Chee adalah sebagai berikut:
Bahwa ada beberapa macam demam di negeri panas ini (Java) ada dibarengi dengan rasa badan lembek, muntah-muntah, kepala pusing, capai, seringkali panas dalam, gemetar dan keluar keringat dingin. Sebetulnya kebanyakan orang demam itu dari gising dalam dan biasanya orang lalu mengerik badannya. Dr. Nat B.M Chee namakan cara kerik badan ini "MEDICAL CHAFING" atau Kerockkann = Stimulus.
Alat buat kerik badan umumnya dipakai dari uang logam seperti duwit sen atau gobangan yang sudah halus, hingga pinggirannya licin.
Uang logam itu dicelup dahulu dalam minyak kayu putih atau minyak kelapa atau juga boleh lainnya.
Mula-mula kerik bagian belakang leher, terus di kedua samping pundak dan lain dibagian punggung atas, teristimewa di kiri kanannya tulang punggung dan terus kebawah.
Sehabis dikerik, sebaiknya badan yang masih berlepotan minyak digosok atau lebih baik dihangatkan dengan air panas ( untuk melenyapkan kongestion atau darah kebendung ). Juga sebagai stimulus, menyamankan semangat.
Dr. Nat B.M Cheen menyatakan, bahwa orang sehabis dikerik pasti merasa badannya nyaman dan lega, kepala pusingnya hilang juga demamnya musnah.
Kerik badan ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang belum seberapa berat atau setidak-tidaknya mencegah tumbuhnya lain-lain penyakit yang lebih berat. Dr. Nat B.M Cheen juga menganjurkan orang bila badannya sehabis dikerik minum wedang jahe dan kemukus ( warm decoction of ginger and cubeb ) dengan dicampur sedikit gula aren dan madu.
Di jaman yang serba modern ini dengan yang kebanyakan orang "dokter minded" pengobatan cara kerik ini dianggap kuno atau remeh, tapi orang jangan lupa bahwa berabad-abad cara pengobatan begini sudah berjalan dengan tidak membahayakan jiwa manusia seperti racun-racun obat penghilang rasa sakit.
Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit, baiklah supaya perut dijaga selalu bersih, sebab kebanyakan penyakit itu pokoknya dari perut kotor akibat dari makanan yang menjadi busuk dalam perut juga bertimbunnya racun-racun dari obat-obatan
Apex disebut juga dengan ictus cordis
Tanda-tanda yang keluar dari kerik badan ini adalah merah dan sering kali merah tua atau ungu. Warna-warna ini dapat menunjukkan sifat penyakit yang diderita. Apabila materi morbi ( kekotoran beracun ) terusir keluar dari si penderita segala penyakit mesti sembuh dengan sendirinya.
Sebenarnya yang dapat menyembuhkan penyakit adalah DAYA yang tergenggam dalam tubuh tiap-tiap makhluk sendiri yaitu VITAL LIFE FORCE atau semacam energi untuk mempertahankan kehidupan, maka banyak kalangan mendik barat ( dokter ) percaya bahwa NATUUR ( alam ) lah sendiri yang mampu menyembuhkan segala penyakit. Buktinya untuk penyakit paru-paru dokter sering kali memberi advies buat si sakit beristirahat di pegunungan dimana natuur atau alam akan membantu banyak meringankan sang pasien.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sebaiknya orang mencari penyembuhan penyakit dengan jalan pertolongan alam dan cara pengobatan kerik badan ini supaya menjadi salah satu cara pengobatan yang aman tanpa keracunan obat.


diambil dari Ilmu Obat Asli.